http://www.muhrsitegal.com
7-04-2018 | Dibaca : 5006 pembaca

Apakah Penyebab Sakit Perut Pada Si Kecil ?

APAKAH PENYEBAB SAKIT PERUT PADA SI KECIL?

Sakit perut pada anak atau bayi dapat disebabkan oleh beberapa gangguan yang tidak serius. Cara mengatasinya pun bisa tanpa pengobatan dan hanya dengan perawatan dirumah.


Nyeri perut pada anak merupakan masalah yang umum terjadi. Keluhan nyeri perut sering terjadi pada anak-anak dibawah 11 tahun yang sering kali disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan dan buang air besar. Pada umumnya kasus sakit perut  bukan merupakan masalah serius dan hanya membutuhkan penanganan tanpa pengobatan untuk meredakan rasa tidak nyaman.

Apakah penyebab terjadinya sakit perut pada anak-anak?
Pada anak-anak, sakitperut dapat berkaitan dengan luka pada perut atau gangguan kesehatan seperti infeksi saluran kemih. Konstipasi atau sembelit adalah penyebab umum sakit perut pada anak-anak. Beberapa penyebab lain sakit perut yang lebih serius pada anak-anak adalah radang usus buntu, keracunan timbal atau masalah pada usus.

Berikut kemungkinan penyebab terjadinya sakit perut berdasarkan usia:

  • Bayi dibawah 1 tahun: masalah lambung/gastroenteritis, konstipasi/sembelit, infeksi saluran kencing, kolik
  • Anak dibawah usia 5 tahun: masalah lambung/gastroenteritis, konstipasi/sembelit, infeksi saluran kencing
  • Anak usia dibawah 11 tahun: masalah lambung/gastroenteritis, konstipasi/sembelit, infeksi saluran kencing, usus buntu, pneumonia
  • Anak dibawah usia 18 tahun: masalah lambung/gastroenteritis, konstipasi/sembelit, premenstruasi syndrome, usus buntu, peradangan pada organ pencernaan

Munculnya sakit perut sering kali disertai oleh keluarnya gas. Timbulnya gas dapat berasal dari:

  • Bakteri pada usus
  • Masuk angin
  • Mengalami gangguan pencernaan karena makanan
  • Pencernaan terganggu karena makanan ibu yang masuk pada ASI

Bagaimana tanda dan gejala sakit perut pada anak?
Tanda dan gejala penyerta yang terjadi ketika anak mengalami nyeri perut:

  • Anak menjadi rewel atau mudah marah
  • Susah tidur dan makan
  • Mengalami diare
  • Muntah
  • Raut wajah atau mimiknya menunjukkan rasa sakit

Kolik merupakan salah satu penyebab umum sakit perut pada bayi dibawah usia 3 bulan. Namun, belum dapat diketahui pemicu terjadinya kolik. Bayi yang mengalami kolik akan memberikan gejala:

  • Menangis lebih sering pada malam dan siang hari
  • Mengangkat kaki ke arah dada ketika menangis
  • Lebih sering buang angin

Pada anak-anak yang sudah dapat berkomunikasi, maka orang tua dapat menanyakan kepada anak tentang keluhan nyeri perut yang terjadi. Beberapa gejala yang dapat menandakan bahwa sakit perut yang terjadi merupakan tanda penyakit yang serius:

  • Menyebabkan anak kehilangan kesadaran
  • Muntah darah atau pada muntahan terlihat seperti ada bubuk kopi
  • Kotoran anak berwarna merah atau terdapat darah
  • Rasa sakit perut yang terjadi bertambah parah
  • Nyeri perut terpusat pada satu titik
  • Memiliki gejala infeksi saluran kemih seperti kencing lebih sering dari biasanya atau terdapat darah dalam air kencing

Bagaimana cara mengatasi?
Untuk mengatasi nyeri perut dapat dilakukan dengan penanganan dirumah seperti:

  • Membuat bayi merasa nyaman dalam selimut
  • Menggendong bayi agar merasa nyaman
  • Menyarankan anak untuk beristirahat
  • Memberikan cairan seperti air putih, kaldu, teh, atau jus buah yang telah diencerkan dengan air
  • Memberikan makanan dalam porsi kecil
  • Memberikan makanan ringan seperti roti, biscuit. Hindari memberikan makanan pedas atau minuman yang mengandung kafein atau karbonasi
  • Jangan memberikan obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter

Bagaimana cara mencegah terjadinya sakit perut yang berulang?

  • Mengamati pola buang air besar anak sehingga dapat mengetahui kemungkinan terjadinya konstipasi.
  • Memastikan anak memiliki jadwal makan yang teratur. Mengkonsumsi makanan secara berlebihan dapat menyebabkan perut menjadi tidak nyaman.
  • Batasi konsumsi permen karet dan minuman berkarbonasi

Berkonsultasilah pada dokter jika gejala yang terjadi bertambah parah atau mengarah pada masalah kesehatan yang lebih serius.